Minggu, 22 Mei 2016

Pantai Srau, Pacitan

Pantai Srau 2

Meski lebih dikenal dengan sebutan kota seribu goa, kabupaten Pacitan di Jawa Timur nyatanya punya banyak pantai-pantai cantik yang sangat menggoda iman
Salah satu pantai yang tak boleh kamu lewatkan saat sedang piknik ke Pacitan adalah pantai Srau. Pantainya cantik banget
Pantai Srau berada di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur
Hampir semua pantai yang ada di Pacitan memiliki pasir putih dengan ombak yang cukup besar. Tak terkecuali pantai yang satu ini. Deburan ombak yang ada di pantai Srau mebuatnya menjadi tempat yang pas untuk surfing. Tidak hanya peselancar lokal saja yang sering pamer aksi disini. Wisatawan bule juga banyak yang datang ke pantai Srau untuk sekedar berselancar
Selain ombak besar dan pasir putih lembut yang begitu menggoda, daya tarik lainnya dari pantai Srau adalah keberadaan bukit-bukit karang yang memperindah pemandangan pantai. Jika air sedang surut kita juga bisa berjalan menuju batu-batu karang untuk mencari spot foto terbaik.
WP_20150501_009

Keberadaan bukit-bukit karang di pantai Srau membuat pantai ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pantai yang bisa digunakan untuk bermain-main air dan pasir adalah bagian yang paling barat. Di bagian pantai sebelah barat ada sebuah sumber air tawar. Konon, tempat ini cukup angker. Dulu ada sebuah villa di tempat ini namun kini sudah kosong. Pemilik villa memilih untuk meninggalkan villa karna sering dihantui oleh makhluk aneh. Hiii

pantai srau10
Pantai Srau berjarak sekitar 25 km dari kota Pacitan. Butuh waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor untuk bisa sampai ke lokasi pantai Srau. Lokasinya yang cukup “ndelik” membuat pantai srau tidak terlalu banyak pengunjung. Keberadaannya bahkan belum diketahui banyak orang. Pas banget untuk kamu yang menyukai pantai-pantai sepi. Untuk yang sering nge-camp, pantai srau juga merupakan tempat yang sangat asik untuk seru-seruan bersama teman sambil nge-camp. Karna nge-camp tidak harus di gunung
pantai srau10
Di sekitar pantai Srau tidak ada penginapan resmi. Jika ingin menginap, selain tidur di tenda, kamu bisa “numpang” di rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar pantai
Sunsetnya gimana?. Tak perlu khawatir. Datang saja ke pantai Srau pada sore hari saat cuaca sedang cerah. Silakan lihat sendiri bagaimana cantiknya sunset disana. Siapkan kamera yang bagus.


Pantai Banyu Tibo



45 menit dari pusat kota pacitan arah barat (arah solo-jogja) setelah Gua Gong arah pantai Klayar menemui pertigaan arah lurus pantai Klayar arah kanan Pantai Banyu Tibo yg tepatnya di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Pacitan, Jawa Timur. 
Bisa juga diakses melalui Solo dengan  Menggunakan kendaraan umum dari solo kita naik bus menuju pracimantoro, kemudian menumpang angkutan lokal sampai di pertigaan desa widoro lanjut berjalan kaki sejauh 4 km menuju pantai banyu tibo. 
Bila menggunakan kendaraan pribadi, kita akan menempuh jalur yang sama, kita bisa membawa motor sampai ke bibir pantai, bila kita membawa mobil, kita bisa parkir tepat di bibir pantai (apabila sepi).

Karena belum banyak dikenal orang, pantai banyu tibo masih sangat sepi, biasanya hanya ada para nelayan yang beraktivitas disana. Pantai ini sangat cocok untuk anda yang hobby berwisata dengan ongkos yang terbatas karena kita bisa mendirikan tenda di sekitar pantai.
sisi barat banyutibo

sisi barat banyu tibo

Di sini, Anda tidak akan bosan dengan suasana pantai yang itu-itu saja. Menikmati deburan ombak, bermain pasir, dan menyantap kuliner terlalu biasa dan mungkin bisa dilakukan di hampir semua pantai di Indonesia. Tapi kalau mau menikmati pemandangan air terjun di tepi pantai, Anda wajib datang ke Pantai Banyu Tibo.


Dari namanya saja sudah bisa dibayangkan. Banyu yang artinya air dan Tibo yang berarti jatuh. Uniknya, air terjun ini tidak berada di pegunungan, tapi di sebuah pantai. Di tempat ini, Anda akan melihat keindahan pantai yang tidak biasa dan istimewa. Anda akan disuguhkan indahnya warna air laut yang membuat mata terpesona.

sisi timur banyutibo

Konon Pantai ini telah di Huni Nyai Roro kidul menurut Cerita Dari warga-warga setempat Ngeri juga tapi asyik yang penting kita harus bisa berpasrah diri sepenuhnya ke pada Tuhan yang Esa. Memang lokasi ini jarang ada pengnjung, karena pengunjung tidak tau pasti kalau di area ini menyimpan keindahan yang luar biasa.
sisi timur banyutibo

Sisi timur dan barat Banyu Tibo anda akan disuguhi pemandangan yg tidak kalah menariknya deburan ombak khas pantai selatan, selamat berpetualang.............. temukan #lostworld di #pacitan 

http://www.ratjoen.in/2014/05/pantai-banyu-tibo.html

Pulau Gili Labak, Madura

Pulau Gili Labak – Selama ini yang terkenal dari Madura adalah jembatan suramadu. Namun, ternyata di Madura terdapat sebuah tempat wisata yang sangat indah sekali. Nama tempat tersebut adalah Pulau Gili Labak yang terletak di di Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
labak6
labak2
Pulau Gili Labak yang dahulu orang menyebutnya dengan Pulau Tikus mempunyai luas sekitar 5 hektar dan dapat dikelilingi dengan berjalan kaki kurang lebih 30 menit ini dihuni sekitar kurang lebih 35 kepala keluarga.
Jika para penelusur ingin ke Pulau Gili Labak bisa menggunakan bis dari Surabaya ke Sumenep dengan tarif sekitar Rp 53.000 dengan waktu tempuh selama kurang lebih 4 jam. Kemudian setelah sampai di terminal Sumenep, para penelusur bisa langsung cari transportasi umum (ojek/bemo) untuk menuju ke Pelabuhan Kalianget. Karena Gili Labak tergolong pulau kecil sehingga tidak ada perahu reguler, kalian harus menyewa perahu nelayan seharga kurang lebih Rp 400.000 pulang-pergi dengan kapasitas sekitar 18 orang. Harga tersebut tidak pasti, jadi tergantung para penelusur bernegoisasi dengan pemilik perahunya.
Pulau Gili Labak menyuguhkan pemandangan yang sangat indah sekali. Bentangan pasir putih dan lautan biru dengan ombak yang landai menjadikan tempat yang satu ini sangat layak untuk ditelusuri. Dan sekitar 50 meter sebelum para penelusur berlabuh di bibir pantai, para penelusur akan disambut dengan beningya air laut yang membuat para penelusur bisa menikmati gugusan terumbu karang yang sangat indah.
labak7
Di Pulau Gili Labak salah satu aktivitas wisata yang nggak boleh para penelusur lewatkan adalah snorkeling dan diving, karena Pulau ini mempunyai pemandangan bawah laut yang sangatlah indah. Selain itu para penelusur juga dapat berenang,berjemur,bersantai di pinggir pantai menikmati pemandangan, ataupun berjalan jalan di pinggir pantai. Oh ya bagi para penelusur yang ingin diving atau snorkeling diharapkan untuk membawa peralatan sendiri dikarenakan di Pulau Gili Labak tidak ada tempat persewaannya.
labak3
Untuk fasilitas penunjang di Pulau Gili Labak sendiri masih tergolong kurang. Di sini tidak ada sumber air tawar, sehingga kebutuhan air bersih masih sangat terbatas. Selain itu listrik juga hanya nyala pada malam hari saja.
Di Pulau Gili Labak juga belum ada penginapan dan juga warung makan. Jadi jika para penelusur kesini, sebaiknya membawa perbekalan yang memadai. Kalau para penelusur ingin menginap, maka para penelusur bisa menginap dirumah warga ataupun juga mendirikan tenda di pinggir pantai.
Nih beberapa kebutuhan yang wajib para penelusur bawa jika ingin berlibur ke Pulau Gili Labak :
  • Baju ganti
  • Kacamata hitam
  • Sunblock
  • Kamera underwater
  • Obat-obatan pribadi
  • Makanan dan minuman secukupnya

Pantai Gatra, Malang

Foto Pemandangan Pantai Gatra

Pantai Gatra merupakan pantai dengan pemandangan menawan yang berada didalam wilayah administratif dusun Sendang biru di Desa Sitiharjo, Sumbermanjing Wetan, Malang. Sesuai dengan peraturan desa telah disepakati dan ditetapkan bahwa kawasan ini dijadikan sebagai kawasan penyangga dengan status sebagai hutan lindung.
Keindahan Pantai Gatra. 
Foto Pemandangan Pantai Gatra
Foto Pemandangan Pantai Gatra

Pantai Gatra merupakan pantai yang bisa dibilang masih baru dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Malang. Akan tetapi soal keindahannya, pantai Gatra ini tidak kalah dengan pantai-pantai lain di pesisir selatan pulau Jawa. Melihat dari keindahan alam Pantai Gatra ini, tentu bisa menjadi pilihan baru untuk manghabiskan waktu liburan akhir pekan bersama keluarga.

Pantai Gatra merupakan pantai yang tersembunyi, namun juga merupakan pantai yang sangat bersih dari sampah pengunjung. Hal ini dikarenakan Pantai Gatra ini adalah pantai yang dikelola dengan tujuan untuk menjaga kelestarian, dan tidak mementingkan berapa banyaknya pengunjung maupun besaran jumlah rupiah donasi yang diberikan oleh pengunjung. Pengelolah pantai ini hanya akan memberikan ijin masuk pantai Gatra hanya kepada para pengunjung yang sadar akan kebersihan dan juga kelestarian lingkungan.

Dan bila anda menemukan sampah di kawasan pantai Gatra, maka hampir bisa dipastikan bahwa sampah tersebut bukan berasal dari pengunjung Pantai Gatra melainkan berasal dari sampah laut yang berasal dari tempat lain yang terdampar di kawasan pantai gatra.

Akan tetapi jika benar ini adalah ulah dari pengunjung pantai Gatra, maka akan pengunjung yang bersangkutan akan mendapatkan tindakan yang tegas dari petugas pantai serta memberikan hukuman sesuai dengan kesepakatan serta tata tertib yang memang diberlakukan secara ketat sejak anda masuk dari pos pintu masuk.



Pantai Gatra merupakan pantai dengan pemandangan menawan yang berada didalam wilayah administratif dusun Sendangbiru di Desa Sitiharjo, Sumbermanjing Wetan, Malang. Sesuai dengan peraturan desa telah disepakati dan ditetapkan bahwa kawasan ini dijadikan sebagai kawasan penyangga dengan status sebagai hutan lindung.   Sejarah  Kawasan inj pernah memiliki sejarah kelam dimasa lalu, yakni pada masa pasca era reformasi, dimana kawasan ini kondisinya telah banyak berubah dari yang awalnya merupakan hutan lebat mangrove berubah menjadi lahan pertanian milik masyarakat.   Perubahan lingkungan begitu drastis yang terjadi sebagai dampak alih fungsi lahan yang dapat terlihat dari kondisi beberapa area yang tidak terurus karena tanah yang tidak subur justru menjadi lahan tandus dan terbuka.  Melihat hal ini menjadikan beberapa masyarakat yang memiliki kesadaran akan datangnya masa depan lebih baik mulai tergerak untuk melakukan penyelamatan demi keberlanjutan lingkungan hidup mereka, sehingga kini kawasan ini telah menjadi salah satu kawasan konservasi mangrove di daerah Malang Selatan seperti Surga Anakan dan Pulau Sempu.    Keindahan Pantai Gatra.  Pantai Gatra merupakan pantai yang bisa dibilang masih baru dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Malang. Akan tetapi soal keindahannya, pantai Gatra ini tidak kalah dengan pantai-pantai lain di pesisir selatan pulau Jawa. Melihat dari keindahan alam Pantai Gatra ini, tentu bisa menjadi pilihan baru untuk manghabiskan waktu liburan akhir pekan bersama keluarga.   Pantai Gatra merupakan pantai yang tersembunyi, namun juga merupakan pantai yang sangat bersih dari sampah pengunjung. Hal ini dikarenakan Pantai Gatra ini adalah pantai yang dikelola dengan tujuan untuk menjaga kelestarian, dan tidak mementingkan berapa banyaknya pengunjung maupun besaran jumlah rupiah donasi yang diberikan oleh pengunjung. Pengelolah pantai ini hanya akan memberikan ijin masuk pantai Gatra hanya kepada para pengunjung yang sadar akan kebersihan dan juga kelestarian lingkungan.   Dan bila anda menemukan sampah di kawasan pantai Gatra, maka hampir bisa dipastikan bahwa sampah tersebut bukan berasal dari pengunjung Pantai Gatra melainkan berasal dari sampah laut yang berasal dari tempat lain yang terdampar di kawasan pantai gatra.   Akan tetapi jika benar ini adalah ulah dari pengunjung pantai Gatra, maka akan pengunjung yang bersangkutan akan mendapatkan tindakan yang tegas dari petugas pantai serta memberikan hukuman sesuai dengan kesepakatan serta tata tertib yang memang diberlakukan secara ketat sejak anda masuk dari pos pintu masuk.    Mendapat Edukasi Di Pantai Gatra.  Tergabung didalam Kelompok Masyarakat (POKMAS) mengawali aksi sosial dengan GOAL atau Gatra Olah Alam Lestari yang kemudian ditunjuk oleh pemerintah desa untuk mengurusi bidang pelestarian lingkungan di dalam kawasan pantai di Sendangbiru, serta dalam proses perkembangannya untuk menjaga independen didalam melakukan pengelolahan kawasan ini maka dibentuklah lembaga yang berbadan hukum Yayasan yang diberi nama Bhakti Alam Sendangbiru.  Para pengunjung Pantai Gatra akan mendapatkan proses seleksi dan pembelajaran yang diawali sejak para pengunjung melewati pintu masuk menuju pantai. Para petugas jaga akan dengan ramah menyapa para pengunjung serta memberikan sedikit penjelasan dan informasi mengenai tata tertib yang harus dipatuhi oleh para pengunjung Pantai Gatra sesuai dengab apa yang tertera di dalam beberapa papan informasi yang terdapat di sekitar area pintu masuk.   Selanjutnya para pengunjung diwahjibkan membuat daftar barang yang dibawa oleh pengunjung yang akan berpeluang akan menjadi sampah serta mereka akan menghimbau para pengunjung agar mereka membawa kembali semua sampah yang mereka hasilkan.  Di pantai Gatra ini memang tidak ada restribusi tiket masuk, namun para pengunjung diharapkan dengan ikhlas bersedia untuk mendonasikan uang sejumlah Rp6.000,00 untuk membiayai proyek konservasi mangrove.   Besaran rupiah inipun juga masih s

Pantai Sipelot, Malang


 Deskripsi Pantai Sipelot Tumpel Gading
Pantai Sipelot merupakan salah satu pantai di pesisir selatan pulau Jawa yang terletak di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bagi Anda yang menyukai petualangan dan selalu ingin menemukan sesuatu yang baru, maka Anda harus memasukkan pantai Sipelot ke dalam rencana perjalanan wisata Anda karena kondisi pantai Sipelot ini masih sangat natural dan belum banyak yang tahu keberadaan pantai ini sehingga masih jarang wisatawan yang datang berkunjung ke pantai ini. Banyak para pengunjung yang memilih untuk bermalam dengan mendirikan tenda di tepi pantai agar bisa menikmati api unggun di tengah indahnya suasana malam pantai Sipelot.
Panorama pantai Sipelot pun tidak kalah indahnya dengan pantai lain di Malang. Hamparan pasir putihnya yang luas, deburan ombak yang cukup deras, dikelilingi barisan perbukitan di sisi barat dan timur, ditambah dengan bebatuan dan karang yang terhampar di sepanjang garis pantai Sipelot tentu akan membuat perjalanan wisata Anda ke pantai Sipelot ini semakin berkesan. Selain itu, Anda juga dapat menikmati indahnya air terjun atau Coban Sipelot yang turun dari bukit di sebelah barat pantai.

 Alamat atau Jalan Menuju Pantai Sipelot Tumpel Gading
Alamat objek wisata pantai Sipelot terletak di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Karena letaknya di daerah Pujiharjo, maka banyak masyarakat Malang yang menyebut Pantai Sipelot ini dengan sebutan Pantai Pujiharjo.
Jalan menuju pantai Sipelot pun mudah diakses dengan kendaraan bermotor karena medannya cukup bagus dan sudah beraspal serta terdapat papan petunjuk walaupun di beberapa titik terdapat aspal yang sudah rusak. Namun, Anda juga harus hati-hati karena jalanan menuju lokasi pantai sipelot ini naik turun dan berkelok-kelok.
Rute menuju objek wisata pantai Sipelot
  • Kendaraan Umum:
    belum ada kendaraan umum menuju lokasi obyek wisata pantai Sipelot.
  • Kendaraan Pribadi:
    Malang – Gadang – Turen – Kecamatan Dampit – Kecamatan Tirtoyudo – perhatikan papan penunjuk jalan pada sisi sebelah kanan ke arah Pantai Sipelot – belok kanan – ikuti penunjuk jalan – Desa Pujiharjo.
Untuk mencapai pantai Sipelot dari desa Pujiharjo kita bisa melalui dua cara, yaitu dengan menyewa perahu nelayan dengan tarif Rp. 25.000 per orang atau dapat juga berjalan kaki menyusuri bukit ke arah barat.

Pantai Yang Tidak Boleh Terlewatkan, Pantai Siung


Sebagai kota yang kaya akan wisata budaya, ternyata Yogyakarta juga memiliki banyak pantai tersembunyi yang indah dan sayang untuk Anda lewatkan. Selain Pantai Parangtritis yang sudah terkenal, di daerah Gunung Kidul terdapat banyak pantai menarik yang memiliki panorama unik. Salah satunya adalah Pantai Siung.


Pantai Siung terletak di Kecamatan Tepus, Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar 77 km dari kota Yogyakarta.


Untuk masuk ke Pantai Siung Anda akan dikenakan biaya sebesar 3.000 Rupiah dan biaya parkir untuk kendaraan bermotor sekitar 2.000 Rupiah. Harga ini bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan pengelola.
Fasilitas yang terdapat di pantai ini terbilang standar, seperti toilet, tempat parkir, dan warung yang menjual makanan dan minuman. Belum ada fasilitas penginapan di sini. Bagi Anda yang ingin menginap, sebaiknya membawa tenda dan berkemah di camping ground yang ada di balik tebing.

Salah satu pemandangan di Pantai Siung yang menonjol adalah batu-batu karang berukuran raksasa yang terbentang di timur dan barat pantai. Adanya batu karang ini ternyata memiliki peranan penting sebagai asal muasal penamaan pantai ini.
Bebatuan karang berukuran raksasa ini letaknya agak menjorok ke laut, jika dilihat dari kejauhan bentuknya menjadi seperti gigi kera atau Siung Wanara. Hal ini diutarakan oleh seorang sesepuh yang mendiami lokasi ini yang bernama Wastoyo. Sehingga pantai ini disebut sebagai Pantai Siung.
Di tahun 1989, batu karang berukuran raksasa ini juga memiliki peranan penting bagi para pendaki. Di tahun tersebut, terdapat komunitas pecinta alam dari Jepang yang memanfaatkan karang-karang raksasa ini sebagai lokasi panjat tebing. Saat ini, pemerintahan Yogyakarta mencoba untuk mengembangkan potensi wisata di Pantai Siung.


Pantai Pasir Putih di Kei Kecil yang Serasa Pantai Pribadi


img
Mungkin belum banyak dari kamu yang tahu tentang Pulau Kei Kecil atau pergi ke sana. Tapi, kalau memang berencana beli tiket ke Ambon, lebih baik sekalian beli tiket ke Kei Kecil di Kepulauan Kei. Perjalanan dari Ambon sekitar satu jam tiga puluh menit dengan pesawat kecil tipe ATR
Begitu sampai di bandara, jangan terkejut kalau melihat pemandangan seperti di Texas. Perbukitan cokelat dan pohon yang jarang justru terlihat keren banget. Apalagi dengan jalan lurus yang bikin kita seakan-akan lagi road trip ke Grand Canyon di US.
Nah, kalau menyusuri jalan sampai ujung, kita akan tiba di wilayah Desa Ngilngof. Desa ini punya pantai yang menjadi salah satu pantai dengan pasir putih terhalus di dunia. Pantai apa, ya?
Berikut ini 4 pantai pasir putih di Pulau Kei Kecil yang dijamin membuat kita merasa berada di pantai pribadi, seolah-olah pantai ini milik sendiri dan kita bebas bersantai-santai sambil membaca atau mendengarkan musik favorit.

1. Pantai Ngurbloat

Ini dia pantai yang berada di Desa Ngilngof: Pantai Ngurbloat. Yang lebih dikenal juga dengan sebutan Pasir Panjang. Kata ngur berarti ‘pasir’, sedangkan bloat ‘panjang’. Sesuai namanya, pantai pasir putih ini panjang banget, seperti tak berujung. Di sepanjang pantainya juga berjajar pohon kelapa. Selain pemandangan pasir putih dan laut birunya, pantai ini juga menjadi tempat favorit untuk menikmati sunset. Di sekitar pantai ini ada penginapan untuk pejalan, biasanya tarifnya termasuk makan tiga kali sehari. Masih pikir-pikir mau ke sini?
Pantai Ngurbloat yang indah
Pantai Ngurbloat yang indah

2. Pantai Ngursarnadan

Pantai Ngursarnadan masih satu garis dengan Ngurbloat, dan jadi lokasi favorit turis asing untuk menginap karena adanya beberapa cottage. Pantai ini terletak di Desai Ohoililir, Kecamatan Kei Kecil. Jaraknya dari bandara sekitar 18 km saja. Serupa dengan Ngurbloat, pasir putih di sini juga sehalus bedak. Sampai-sampai rasanya mau ditempelkan ke wajah. Di sini kita bisa bersantai sambil tidur-tiduran di pasir atau duduk-duduk di pondok bambu yang tersedia. Jangan lupa bawa losion tabir surya karena teriknya dahsyat banget!
Lihat sendiri pasir putihnya yang halus!
Lihat sendiri pasir putihnya yang halus!

3. Pantai Madwaer

Pantai Madwaer atau Matwair paling jauh di antara yang lain. Lokasinya di Kecamatan Kei Kecil Barat. Sekitar satu jam lebih dari Ngurbloat. Jalan menuju pantai ini juga tidak terlalu bagus, berbatu dan aspalnya rusak. Tapi, bukan berarti pantai ini tak wajib disambangi. Justru Pantai Madwaer adalah yang paling tenang dan damai di antara dua pantai sebelumnya. Karena terletak di ujung desa, hampir tak ada kerumunan pejalan. Hanya warga lokal dan anak kecil yang berenang-renang. Kalau berjalan sedikit ke ujung, dijamin kita bisa merasa seperti di pantai pribadi. Sepi dan damai. Biasanya kita juga bisa pesan lobster ke nelayan setempat, siapa tahu mereka baru pulang melaut dan punya stok. Makan lobster di pantai pribadi? Wah!
Pantai Madwaer yang alami
Pantai Madwaer yang alami

4. Pantai Ohoidertawun

Pantai Ohoidertawun berada tak jauh dari Bukit Masbait, bukit tertinggi di Kei Kecil yang menjadi tempat ziarah pemeluk agama Katolik. Selain berpasir putih, Pantai Ohoidertawun terkenal memiliki kontur yang landai. Saat surut, air bisa menjorok hingga 200 meter sehingga pesisir pantai jadi sangat luas. Cocok untuk lapangan bola. Tapi, kalau ada pemandangan keren begitu, enaknya, ya, menikmati suasana sambil minum kelapa langsung dari buahnya. Di sekitar pantai ini juga ada cottage yang bisa disewa.
Asyik banget bersantai di bawah pohon
Asyik banget bersantai di bawah pohon
http://jalan2men.com/article/pantai-pasir-putih-di-kei-kecil-yang-serasa-pantai-pribadi

Gunung Mistis, Gunung Lawu

Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan air laut adalah salah satu gunung yang namanya sering saya dengar. Sejak kecil, Paman dan sepupu-sepupu saya sering bercerita tentang gunung itu. Entah kenapa pembicaraan mengenai Gunung Lawu selalu saja bersimpangan dengan hal-hal mistis. Walaupun saya suka mendaki gunung, wajar saja karena cerita-cerita itu, pendakian ke Gunung Lawu tidak pernah terlintas di benak saya.
Ghoffar, salah satu teman baik saya, menghubungi saya suatu siang. “Mbak, ikut, yuk, naik ke Gunung Lawu”. Saya mengiyakan ajakan tersebut dengan sumringah karena sudah lumayan lama tidak mendaki gunung. “Kapan?” tanya saya singkat setelahnya. “Nanti malam jam 7-an jalan dari Yogya,” jawab Ghoffar santai.
Dadakan banget!” gerutu saya kepada Ghoffar. Setelah pertimbangan matang selama satu jam dan diiming-imingi jaminan bahwa semua perbekalan kelompok sudah beres, hanya perlu mengurus perlengkapan pribadi, akhirnya saya ikut serta dalam pendakian itu. Kami mendaki berenam dan berencana menginap satu malam di basecamp, untuk aklimatisasi, dan satu malam di Gunung Lawu.
Ada dua jalur utama untuk memulai pendakian Gunung Lawu. Satu melewati Cemoro Kandang di Jawa Tengah dan satu lagi melewati Cemoro Sewu, basecamp pendakian yang terletak di Jawa Timur. Gunung Lawu terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kedua basecamp ini, Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu, hanya berjarak sekitar 300 meter saja.
Teman-teman pendakian
Teman-teman pendakian
Istirahat sejenak saat menuruni jalur Cemoro Sewu
Istirahat sejenak saat menuruni jalur Cemoro Sewu
Riang gembira saya berjalan menyusuri jalur pendakian, saya lupa kalau Lawu adalah si gunung menyeramkan itu. Setelah berjalan selama hampir dua jam, kami tiba di Pos 2 (Taman Sari Atas). Pendakian terbilang santai, kami akhirnya tiba di Pos 4 saat matahari mulai terbenam. Padahal, kami memulai pendakian dari pukul setengah sepuluh pagi.
Sepanjang Pos 3 sampai Pos 4, pemandangan cantik sungguh membuat kami terlena, berlama-lama berjalan, mengabadikan banyak gambar dengan kamera. Pemandangan, sunset, garis cakrawala yang mempertemukan lautan dan langit, bunga-bunga liar, saya tidak bisa benar-benar menggambarkan betapa indahnya di atas sana.
Hari perlahan mulai gelap, dingin semakin terasa, kami meneruskan perjalanan ke Warung Mbok Yem (Iya, ada warung di dekat puncak Gunung Lawu). “Semoga kita masih dapat tempat, ya, di Mbok Yem,” ujar salah seorang teman memecah kesunyian. Bagi beberapa pendaki, Warung Mbok Yem bak resort di puncak gunung.
Tungku api, warung kecil, menyajikan minuman panas dan beberapa makanan sederhana namun lezat seperti nasi pecel, dan ruang untuk istirahat meskipun hanya berupa rumah kayu sederhana. Semua hal ini membuat Warung Mbok Yem seperti resort. Mbok Yem adalah perempuan tua yang menjadikan Gunung Lawu sebagai rumahnya. Sayangnya, saat itu Mbok Yem tidak ada di rumah.
Dari Warung Mbok Yem menuju puncak hanya butuh waktu sekitar 30 menit dengan jalur pendakian yang cukup mudah. Puncaknya memang tidak seistimewa gunung berapi, tapi pemandangan dari puncak Gunung Lawu cukup menakjubkan. Kita bisa melihat barisan gunung di Jawa. Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Slamet. Terkadang Gunung Semeru juga bisa terlihat.
Gunung Lawu
Warung Mbok Yem
gunung lawu
Pemandangan di jalur Cemoro Kandang
Setelah turun dari puncak, menikmati sunrise dan sarapan, kami turun melalui jalur Cemoro Sewu mulai pukul 09.45 WIB. Sepanjang perjalanan kami bertemu banyak orang, tetapi bukan pendaki. Sekumpulan pria paruh baya mengenakan pakaian hitam dan sepatu putih. Mereka mengenakan syal batik untuk ikat kepala dan hanya membawa satu atau dua botol air minum. Orang-orang ini datang ke Gunung Lawu untuk berziarah, kata salah satu teman saya ketika melihat saya keheranan.
Perjalanan turun terasa sangat cepat, pemandangan jalur Cemoro Sewu tidak kalah dengan pemandangan jalur Cemoro Kandang. “Lumayan juga, ya, Mbak, kalau kita naik dari jalur ini,” ujar Ghoffar sambil meringis melihat turunan tiada henti, yang artinya adalah tanjakan tiada ampun kalau kami naik lewat jalur ini. Saya tersenyum saja menanggapi Ghoffar. Hati saya senang sekali karena memutuskan untuk ikut pendakian ini. Saya kangen gunung juga ternyata!
Terima kasih untuk pemandangan indah di sepanjang jalur pendakian, teman-teman mendaki yang menyenangkan, wWarung Mbok Yem untuk teh panas dan nasi pecelnya yang nikmat, saya sama sekali tidak ingat kalau Gunung Lawu adalah gunung menyeramkan yang selama ini saya hindari. Kami tiba di basecampCemoro Sewu sebelum jam 2 siang, dengan selamat, namun dengan kaki pegal-pegal. Sampai ketemu lagi, Gunung Lawu.